Jurusan Farmasi UNG merupakan salah satu jurusan dengan jumlah peminat terbanyak di UNG. Hal ini tercermin dari jumlah peminat yang mendaftar tiap tahunnya selalu meningkat. Tercatat tahun 2018, untuk jalur SBMPTN saja, jumlah yang mendaftar sebanyak 1179 orang, untuk memperebutkan 70 Kursi (Rasio 15:1). Semakin tinggi peminat merefleksikan tingkatan kompetisi semakin tinggi, outputnya adalah mereka yang berhasil lulus adalah orang-orang dengan nilai yang terbaik. Hal ini juga yang memicu Jurusan Farmasi untuk terus berupaya meningkatkan mutu dalam pelayanan akademik maupun menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.

Sabtu 3 Mei 2019, menjadi hari yang sangat istimewa bagi Faradila Ratu Cindana Mo’o dan 12 orang temannya. Ia dan teman-temannya baru saja melaksanakan acara yudisium Jurusan Farmasi. Momen Yudisium ini kian bermakna, karena ratu menjadi lulusan pertama yang mendapat predikat Pujian (cum laude) dengan menyelesaikan studi selama 7 semester atau 3,5 tahun dengan IPK 3,55.

Ratu -begitu sapaanya- merupakan seorang mahasiswi UNG angkatan 2015 yang berasal dari Sulawesi Tengah dan menjadi perantau di Gorontalo sejak Ia pertama kali masuk kuliah pada tahun 2015. Selain aktif sebagai mahasiswi di Farmasi UNG, ternyata ratu juga aktif berbagi ilmu, dengan menjadi guru  di SMK Kesehatan Prima Utama, Kota Gorontalo. Saat ditanya mengenai dunia kampus, ternyata ratu juga memiliki aktivitas yang tidak kalah sibuknya, selain menjadi Asisten dosen untuk beberapa mata kuliah ia pun aktif dalam organisasi himpunan jurusan serta kegiatan Fakultas dan Universitas. Pada November 2018 Ratu terpilih menjadi wakil Universitas Negeri Gorontalo dalam mengikuti Olimpiade Farmasi Indonesia di Padang, Sumatera Barat.

Ratu juga mengungkapkan alasanya memilih Jurusan Farmasi, “Menjadi salah satu mahasiswi jurusan farmasi memiliki tantangan yang tersendiri” ujarnya.

“Farmasi merupakan jurusan yang memiliki ilmu yang kompleks"

kami belajar tentang seni meracik obat, tentang dunia kedokteran yang meliputi farmakologi, hingga komunikasi dan pelayanan kepada pasien hal ini sungguh membuat para mahasiswa/i farmasi harus belajar ekstra dalam menguasai berbagai sub bidang keilmuan farmasi”.

Ketertarikan dalam bidang Tekhnologi Farmasi dan Farmakologi, menjadi alasan ia  memilih untuk menjadikan kedua bidang imu tersebut, sebagai kajian penelitian dalam Skripsinya. Ratu melakukan penelitian selama kurang lebih 5 bulan lamanya di Laboratorium Teknologi Farmasi, dan Laboratorium Farmakologi, Jurusan Farmasi UNG. Ratu dibimbing langsung oleh dua orang dosen yang memang menekuni dua rumpun ilmu tersebut, yakni Ibu Nur Ain Thomas, M.Si., Apt dalam bidang Tekhnologi Farmasi dan Ibu Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Si., Apt dalam bidang Farmakologi.

Bagi Ratu farmasi merupakan dunia yang luas dan menarik dieksplorasi. Saat ditanya mengenai cita-cita, ratu menjawab ingin menjadi apoteker, sekaligus peneliti yang mengembangankan hasil risetnya dalam bidang kefarmasian. Ratu pun menambahkan, “meski hal tersebut bisa membuatnya tidak terlihat pekerjaanya di Masyarakat baginya tidak masalah”, di balik layar peneliti juga bisa berkontribusi untuk industri dan masyarakat.

Ratupun menitipkan pesan kepada adik-adik tingkatnya yang ingin mengikuti langkahnya. Ia berpesan agar selalu kerja keras, semangat, dan tidak lupa berdoa untuk meraih cita-cita. Ratu menjadikan sosok kedua orang tuanya sebagai alasan untuk selalu berbuat yang terbaik dalam hidup. Kedua orang tuanya selalu berpesan kepada ratu agar selalu berbuat baik kepada orang lain, ujarnya sambil tersenyum bahagia.